Tekhnik Hidroponik Ada 6 Dasar
Hidroponik
berasal dari Bahasa Yunani, yaitu hydro yang berarti air dan ponus berarti
daya. Sehingga hidroponik yaitu memberdayakan air, yang secara umum dapat
diartikan suatu sistem pertanian tanpa menggunakan tanah tetapi air yang berisi
nutrisi. Hidroponik juga merupakan ilmu pengetahuan mengenai budidaya tanaman
pada suatu media selain tanah dan menggunakan campuran nutrisi essensial yang
dilarutkan dalam air. Pada hidroponik ini kebutuhan yang paling utama adalah ketersidiaan
air harus cukup.
Hidroponik
merupakan suatu teknologi modern di bidang pertanian dalam teknik budidaya yang
menggunakan nutrisi pokok yang diperlukan tanaman utnuk memperoleh produk yang
berkualitas dan bebas dari penggunaan organisme pengganggu tanaman yang berasal
dari tanah. Sistem hidroponik yang berkembang pertama kali di Indonesia adalah
hidroponik substrat, yaitu sistem yang menggunakan media selain tanah dan
steril, seperti arang sekam, pasir, serbuk gergaji, sabuk kelapa dan lain-lain.
Tanaman
hidroponik dapat tumbuh dengan baik apabila lingkungan akar memperoleh cukup
udara, air dan hara. Karakteristik media tanam hidroponik yang baik harus dapat
menyerap dan menghantarkan air, tidak mempengaruhi pH air, tidak berubah
warnah, dan tidak mudah lapuk atau busuk.
Terdapat 6
dasar dari sistem hidroponik, yaitu : Sistem Sumbu (Wick), Sistem Kultur
Air (Water culture), Sistem Pasang Surut (Ebb and Flow / Flood
and Drain), Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation),
Sistem NFT (Nutrient film technique), dan Sistem Aeroponik.
Ø Wick system
Pada pengenalan system sumbu
ini bahan yang digunakan yaitu pot, tanaman kemangi, dan nutrisi.cara kerja
dari system sumbu ini yaitu air diserap dengan menggunakan sumbu yang terletak
pada bagian bawah pot kemudian akar tanaman akan menyerap nutrisi yang pada
media pot. Kelemahan dari tife ini adalah jika pada
musim kemarau tidak ada hujan maka tanaman akan kering sehingga tanaman menjadi
layu, sedangkan sumbu dibawah media tidak terlalu cepat dalam menyerap
air. Sehingga disarankan untuk menjaga
tanaman agar nutrisinya terpenuhi maka nutrisi di berikan melalui atas/
disiram.
Ø Ebb and flow (pasang
surut)
Tanaman yang digunakan pada
media ini yaitu tanaman sawi dan media yang digunakan yaitu arang sekam. Cara
kerja dari system ini yaitu air dialirkan ke atas melalui pompa kemudian air
akan naik kedalam wadah nutrisi. Setelah air menyirami media maka air akan
turun kembali. Pengaturan lama naik turunnya air yaitu menggunakan timer.
Sehingga air tidak akan kelebihan maupun kekurangan Ketika
timer menggerakkan pompa, larutan nutrisi dipompakan keatas tempat penanaman.
Ketika timer menghentikan pompa, larutan nutrisi mengalir kembali ke dalam
reservoir, timer telah ditentukan untuk bekerja beberapa kali dalam sehari, tergantung dari ukuran dan jenis tanaman, juga dari
temperature dan kelembapan dan tipe media tanam yang digunakan .
Ebb and flow adalah system yang
fleksibel yang dapat digunakan dengan berbagai macam media tanam. Kerugian
terbesar dari system tipe ini adalah dengan beberapa tipe media tanam (Gravel,
growrocks, parlite), ada kerapuhan bila terjadi mati lampu atau kegagalan
pengoperasian pompa dan timer. Akar-akar
akan cepat mongering ketika peredaran air terganggu.
Ø Drip system (system
tetes)
Bahan yang
digunakan pada system ini yaitu corong, arang sekam, dan selang. Cara kerja
dari system ini yaitu air dialirkan keatas melalui pompa kemudian air akan
menetes kedalam media. Air dan nutrisi didalam corong pertama akan turun
melalui selang ke corong kedua, begitu selanjutnya sampai air mengalir ke
wadah. Untuk mengatur jumlah air yang dialirkan maka menggunakan alat yang
berupa timer.
Ø Metode NFT (system
air mengalir tipis)
Pada system NFT ini bahan
yang digunakan yaitu tanaman sawi, larutan nutrisi, sterefom dan talang. Cara
bididaya pada system ini yaitu tanaman
yang umurnya sudah lebih dari 15 hari di persemaian kemudian dicuci, setelah
itu dikasih media rockwool, kemudian diletakkan di sterepom
Metode hidroponik
ini menggunakan air sebagai media untuk menyediakan nutrisi bagi tanaman.
Tanaman dibudidayakan diatas saluran yang dialiri larutan nutrisi setinggi 2 mm
secara kontinyu, dimana akar tanaman selalu terendam didalam larutan nutrisi.
Larutan nutrisi ini dikumpulkan kembali kedalam tanki nutrisi, kemudian di
pompakan melalui pipa distribusi ke saluran penanaman secara priodik.
Ø Depp flow tehnque (DFT)
Hampir
sama dengan NFT, pada DFT wadah atau talang plastic untuk pertumbuhan posisinya
datar, tidak terbentuk sudut.
Bila pada NFT, tiba-tiba listrik mati, maka
akar menjadi kering dan tanaman mati, sedangkan pada DFT, bila listrik mati
maka tanaman tidak akan mengalami gangguan karena tanaman masih berada pada
larutan nutrisi yang mengenang.
Ø Aeroponik
Sitem
aeroponik adalah tipe kebun yang memiliki teknologi yang tinggi, media tanamnya
adalah udara, akar-akar menggantung di udara dan diembuni dengan larutan
nutrisi, pengembunan ini biasanya dilakukan setiap
beberapa menit. Untuk mengontrol kapan diembuni maka diperlukan timer control
.
pertanian terpadu